E-Commerce Lokal: Pajang Barang, Uang Datang

03/02/2011 10:13

Ada ungkapan, “Dunia tak selebar daun kelor”. Begitu juga adanya dengan internet. Dunia maya tidaklah sebatas Google, Facebook, dan Twitter. Jika selama ini Anda mengira, internet hanya wahana kegiatan konsumtif, coba pikirkan lagi. 

Ya, kebanyakan orang memang berselancar di dunia maya untuk sekadar membaca berita, membuka jejaring sosial, mengecek surat, atau mengunduh musik dan film. Semua bersifat pasif dan, pada umumnya, tidak produktif. Produktif di sini bermakna menghasilkan imbalan berupa materi. Tapi, sebagaimana ungkapan pada awal artikel, cakupan internet lebih dari itu. Di ranah ini, aktivitas Anda pun bisa mendatangkan gelontoran uang. Caranya, mulailah membuka bisnis online. Apa saja dapat didagangkan di dunia maya selama Anda memang punya produknya. Gaun malam atau kerajinan tangan, pempek kapal selam sampai kapal selam sungguhan.

Kalau barang jualan sudah ada, saatnya memasarkan. Berpromosi lewat Facebook atau Twitter boleh saja. Tapi, cara tersebut kerap kontraproduktif karena dianggap mengganggu. Beriklan di forum seperti Kaskus pun sah-sah saja. Walau sebenarnya, itu telah menyimpang dari hakikat sebuah forum sebagai ajang diskusi. Solusinya, pakailah situs atau blog toko virtual milik Anda sendiri. Cara ini akan terlihat lebih elegan dan profesional. Namun, bagaimana jika Anda tidak paham atau tidak punya waktu membuatnya? Jangan khawatir. Sudah banyak situs perantara yang bisa membantu berjualan di internet. Lebih asyik lagi, layanan yang akrab disebut e-commerce ini dilakoni pula oleh para pengembang lokal.

Selain mempunyai antarmuka (baca: bahasa) yang lebih mudah dimengerti, situs e-commerce lokal semestinya lebih paham budaya jual beli dalam negeri. Hal ini tentunya penting, mengingat transaksi di ranah maya belum terlalu populer di sini. Siapa sajakah para pemain e-commerce lokal dan bagaimana jenis-jenis layanan yang ditawarkan?  Setelah itu, silakan tentukan situs yang paling sesuai dengan selera dan kebutuhan, lalu buka etalase. Akhir kata, selamat berdagang dan menangguk uang. (B.Patrick Setiabudi)